CUSTOMER SUPPORT

RUANG IKLAN

Headline News :
>>> SELAMAT DATANG DI INFORMASI ONLINE " INFO MASA DEAPAN " >>>

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Berselancar di temani dengan sampah




JAKARTA-Ternyata sampah orang Indonesia tak hanya menumpuk di daratan tapi juga di lautan. Kali ini prestasi sampah Indonesia sudah sampai ke media internasional.
“Waves for days. Trash for eternity.” Sebuah catatan yang disematkan fotografer Zak Noyle saat melakukan perjalanan ke Pulau Jawa Indonesia . Gelombang laut Jawa yang dikenal jernih dan kini nampak sampah berserakan.
Noyle membidik peselancar Indonesia Dede Suryana di sebuah teluk saat dia dan Dede Suryana menemukan air laut yang dikotori sampah.
Teluk tersebut sebetulnya jauh dari kota, tetapi arus membawa sampah pulau terpadat di dunia itu ke perairan Jawa yang murni.
“Ini tentu sesuatu yang gila. Saya terus melihat bungkus mie instan mengambang di samping saya, “kata Noyle kepada GrindTV.
“Itu sangat menjijikkan saat berada di sana, aku bahkan berpikir akan melihat mayat.”
Selain penuh dengan plastik, benda besar seperti batang pohon juga sering terombang-ambing dalam gelombang.
Indonesia, negara dengan 17.000 pulau, memang memiliki masalah pelik dengan sampah yang mencemari perairan.
Beberapa daerah bahkan hanya memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali infrastruktur persampahan sehingga orang cenderung membuang sampah ke jalan atau ke sungai, dan sebagian mengalir ke laut.
Kadangkala, masyarakat memilih menekan sampah dengan cara membakar. Tetapi, ini justru berbahaya karena merusak lingkungan.
Sebuah perkumpulan lingkungan global menyebutkan pembakaran sampah justru menghasilkan racun ke udara, air, dan tanah.
Tapi Anna Cummins, pendiri 5 Gyres, menyatakan tidak benar menyalahkan kurangnya kesadaran masyarakat akan penanangan sampah ini.
Dia mengatakan bertemu banyak orang yang ingin melakukan hal yang benar, tetapi tidak memiliki akses ke penghapusan / pembuangan limbah dasar.
Mark Lukach, seorang penulis web surfing, mengaku kecewa saat pertama kalinya mengunjungi pulau Lombok.
“Fantasi masa kecil hancur karena sampah,” tulisnya.(JIBI/bisnis-jabar.com)
Editor: Marissa Saraswati
- Sumber Kabar24.com


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More